Kamis, 25 Juli 2013

Masa sekolah



                Mii, banguuun.. Sholat dulu, yang mana orang tua membangunkan gua untuk sholat subuh. Seketika gua bangun dari tempat tidur untuk mengambil air wudhu.

                Persiapan untuk pergi ke Sekolah. Ternyata ada tugas rumah yang belum sempat dikerjakan, waktu sudah menunjukan pukul 07:00 *masuk sekolah jam 08.30*. Karena tidak sempat, akhirnya gua memutuskan untuk mengambil jalan alternativ, yaitu mengerjakan tugas di sekolah dengan cara melihat kepada teman sekelas *nyontek* .

                Sampainya di sekolah, ternyata pihak sekolah sedang mengadakan rapat guru, yang mana semua murid di bebaskan, “ahhh.. selamat..” dalam hati gua.

                Ada salah satu teman kelas gua, Zanu namanya, dia mengajak untuk bermain ke Alun-alun Kota, karena sekolah sedang bebas, dan pasti gak akan belajar. Oia, Zanu itu terkenal dengan kenakalannya, yang mana sering membuat ulah, dan membuat guru harus bersabar dibuatnya, tapi sebenernya dia anak yang baik. “kita ke Alun-alun yuu..” ajak Zanu kepada teman sekelas, “hayuu, kapan lagi kita jalan bareng ketika jam sekolah!” jawab gua bersemangat. Akhirnya kami sepakat, namun hanya sebagian anak putri yang setuju, dan akhhirnya kami pun menyepakati hanya anak putra yang ke Alun-alun.

                “kita berangat naik apa..?” Tanya Bagus , “ jalan!!!” Jawab Zanu singkat. “iya bener, kapan lagi kita jalan bareng kaya gini” kata gua menambahkan. Akhirnya kami pun jalan dari Sekolah sampai Alun-alun.

                “Akhirnya sampai juga kita” kata Farhan. kami melihat ada sekolah lain yang sedang bermain Sepak Bola, mungkin mereka sedang ada pelajaran Olahraga. Kami mencari tempat yang teduh untuk beristirahat karena lelah setelah jalan jauh dari Sekolah.

                Ketika sedang asik ngobrol, ada salah tiga *karena 3 orang* Preman datang menghampiri kami. “anak mana lo..? mau ngambil wilayah gua..? ” Tanya salah satu dari mereka dengan wajah so’jagaon. “LO YANG ANAK MANA...!!?” bentak Zanu emosi. “Dasar si Zanu, orang kaya gitu diladenin” ucap gua dalam hati. Mungkin preman itu mengira kami anak Gank yang mau merebut tempat mereka *mungkin..*  “tunggu disini, jangan pergi lo semua” jawab mereka dan langsung pergi. Setelah suasana mulai tenang, ternyata preman itu memanggil teman-temannya yang lain, suasana pun memanas, tanpa omongan dan basa-basi kami pun berkelahi. Terjadilah tauran dadakan , yaa dadakan karena ga ada persiapan dan tiba-tiba.
                Polisi pun datang, dan kami semua kabur berhamburan untuk menyelamatkan diri dari tangkapan polisi *udah kaya rajia waria yah ^_^*, tapi apesnya gua tertangkap, dan dibawa ke Pos Polisi yang jaraknya gak jauh dari Alun-alun *nasssiiiibbb _-* .

Gua di introgasi sama salah satu polisi, ditanya asal sekolah, dan lain-lain. Tapi semua itu gua jawab jujur ada apanya apa adanya,* karena kejujuran no 1 *dari pada nambah masalah. “ kami serba salah pak, tiba-tiba diserang gak jelas “ jelas gua *muka melas*, “serba salah bagaimana maksud kamu?” Tanya polisi lanjut *polisinya KEPO!!!* “kalau kami gak ngewalan yang ada bonyok, tapi kalau ngelawan yaa gini jadinya” jelas gua bingung *lah kok bingung? *-**. Akhirnya gua pun dibawa ke sekolah dan di hadapkan kepada kepala sekolah dan wali kelas. Dan ternyata temen gua semuanya ada di sekolah. “siaall..” ucap gua dalam hati, kenapa jadi ribet gini masalahnya.

                Akhirnya anak kelas dikumpulkan. dan diberi nasehat oleh wali kelas dan kepala sekolah.
Polisi pun kembali ke alamnya pulang untuk lanjut bertugas.



Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan. Anak itu titipan Allah, generasi muda menjadi calon pemimpin Bangsa dimasa yang akan datang, dan kualitas sumber daya manusia (SDM). Anak punya hak untuk bermain, dalam artian positive, bukan bermain dengan salah pergaulan. Ketika kita lihat anak jaman sekarang, sudah banyak yang menggunakan rokok,  narkoba, sampai melakukan hal seksual, sudah banyak kasus seksual yang mana plakunya tidak hanya orang dewasa, justru anak-anak pun ikut terlibat. dan tauran dimana-mana. Kalau kita bahas tentang tauran, sebenernya Cuma hanya masalah sepele, contoh karena masalah cewe, saling ejek, atau rebutan wilayah tempat dimana dia dan teman-temanya/gank nongkrong. dan anak-anak seperti itu, faktor pertama pasti, kurangnya perhatian dari orang tuanya. Dan pergaulan yang bebas.
Ada 31 hak anak yang tertulis di Indonesia.
Ada 5 konvensi Hak anak :            1. Hak Sipil dan kebebasan
                                                                2. Lingkungan keluarga dan pengasuhan alternative
                                                                3. kesehatan dasar dan kesejahtraan
                                                                4. pendidikan
                                                                5. perlindungan khusus
                                               

Ada yang punya saran, untuk bagaimana cara memenuhi hak anak..?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar